Yang Muda Yang Berkarya untuk Bangsa

Tuesday 27 October 2015

BerkaFest Cup

21:17

⚽🏆BERKAFEST CUP🏆⚽

     ⚽Pelaksanaan
⚡Hari                 : MINGGU
⚡Tanggal          : 6 DESEMBER 2015
⚡Waktu             : Pukul 08.00 WIB s.d pukul 18.00 WIB
⚡Tempat           : Lapangan Futsal Berlan, Matraman.

PENDAFTARAN 27 Oktober s/d 25 November 2015
SEKRETARIAT Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA)
Rumah sehat Masjid Agung Sunda Kelapa Lt.5
# Pendaftaran akan di tutup jika sudah ada 16 team yg mendaftar.

 CP 081219401745 (RICHO), 


     ⚽REGU/TEAM Adalah:

Berusia dibawah 23 Tahun (Melampirkan Foto copy ktp/kartu pelajar/tanda pengenal lainya)
Terdiri atas 10 (sepuluh) orang pemain yang terdaftar, termasuk 1 (satu) orang manager.
Memiliki kostum/ ciri khas team.
Membayar biaya pendaftaran Rp.300.000,-(Include donasi sunatan masal Rp.50.000)
Mengikuti technicial meeting yang diadakan


⚽SISTEM PERTANDINGAN

1  Jumlah tim yang akan bertanding 16 team.
2  Lama pertandingan adalah 2 x 15 menit dengan istirahat 5 menit.
3  Sistem gugur


⚽HADIAH

Juara 1 mendapatkan Uang Pembinaan Rp 3.000.000 + Piala
Juara 2 mendapatkan Uang Pembinaan Rp 2.000.000 + Piala
Juara 3 mendapatkan Uang Pembinaan Rp 1.000.000 + Piala

Diselenggarakan oleh BerKAFest (Berbagi Nasi, RISKA Festival)
Show The Power of Togetherness

See Our Update!
Twitter : @berkafest
Instagram : @berkafest
FB : BERKAFEST

BerkaFest

21:13

⚠⚠ Remaja Islam Sunda Kelapa & Komunitas Berbagi Nasi Jakarta ⚠⚠

Proudly present:

    ✨✨  BERKAFEST  ✨✨
💥Show The Power of Togetherness💥 

Join Our Competitions :

⚽ FUTSAL ⚽
- Umum (U-23)
- Biaya Pendaftaran : IDR 300k / team
Kualifikasi : Minggu, 6 Desember 2015 at Lapangan Futsal Matraman, Jakarta Pusat
CP : Richo (081219401745)

📷PHOTOGRAPHY📷
- Umum
- Hunting foto bersama utk lomba 29 Nov 2015 di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Utara
- Tema foto "Show The Power of Togetherness"
- 1 peserta = 2 foto
- Submit ke berkafest@gmail.com 
Remajaislamsundakelapa@gmail.com
- Biaya Pendaftaran : IDR 50k / peserta
Periode Submit Foto : 26 Oktober 2015 - 30 November 2015
CP : Rindi (081381966614)

🎤VOCAL GRUP 🎤
- Umum
- Min. 2 orang, maks. 6 org / grup
- Menyanyikan 1 lagu wajib "Rumah Kita" dan 1 lagu pilihan
- Biaya Pendaftaran : IDR 100k / grup 
Audisi : Minggu, 6 Desember 2015 at Demang Coffee & Lounge, Sarinah, Jakarta Pusat
CP : Nuri (085715537341)

Format SMS pendaftaran Lomba:
Berkafest_Jenis Lomba_Nama Peserta
Contoh :
Berkafest_Vokal_StarTeam
Kirim ke CP masing2 lomba

Periode Pendaftaran Lomba:
26 Oktober 2015 - 30 November 2015

Our Social Movements:

Sunatan Massal & Donor Darah📎
Minggu, 13 Desember 2015 
at Universitas Bakrie, Plaza Festival, Kuningan, Jakarta

Format SMS pendaftaran Donor Darah:
Berkafest_DD_Nama_Usia_L/P_Berat Badan
Contoh : Berkafest_DD_Agung_27th_L_78kg
Kirim ke CP Donor Darah

CP : Priyo (087883516555) - Sunatan Massal
CP : Lina (081267504554) - Donor Darah

-------------------------------
See Our Update!
Twitter : @berkafest
Instagram : @berkafest
FB : BERKAFEST


Sedekah Kreatif

21:06


Ini resep untuk hidup bahagia
[Sedekah Kreatif]

Siapkan nasi bungkus dari rumah. Berikan ke yang kira2 membutuhkan. Pedagang kecil. Pengemis. Orang gila. Pengamen. Anak terlantar etc. Ngga usah banyak juga gpp. Misal 1 bungkus setiap harinya

Laundry/cucikan Mukena secara berkala musholla yg ada disekitar lingkungan kita

Bawa Mukena ketika akan berpergian. Tinggalkan di masjid/ musholla yg kita singgahi

Beli beberapa pasang sandal. Taruh di kantor atau musholla dan masjid untuk di gunakan ketika berwudhu

Kumpulkan botol minuman plastik/ botol bekas shampoo etc. Rusak dulu. Misal patahkan tutup botolnya. Agar tidak disalahgunakan. Setelah banyak berikan ke pemulung.

Belum pernah kan liat mata pemulung berbinar2 sambil ngucapin makasih berulang-ulang. Buat kita ngga ada harganya. Buat mereka langsung dikasih banyak yg mereka cari itu ruarr biasa rasanya #seka_air_mata (Ilmu ini saya dapatkan dari Om saya. Makasih Om. Barakallah)

Beli barang diskonan di supermarket agak banyak. Misal detergent, minyak goreng, sabun, buku tulis, pulpen kemudian bungkus cantik hadiahkan ke panti asuhan atau rumah singgah

Anak ultah? Bikin goodie bags. Kasih ke Panti Asuhan bareng anak. Ini melatih sikap empati anak kepada sesama.

Beli kamper/pengharum baju. Taruh di kumpulan mukena di masjid/musholla yg kita singgahi

Jangan nawar sama pedagang kecil. Kalo bisa kasih lebih

Beli tissue atau keperluan yg remeh temeh di pedagang kecil yg kita jumpai. Beli tissue 2000 rupiah atau ikat rambut atau peniti udah bikin mereka senang

Bungkus perlengkapan shalat (Mukena, sarung, sajadah, kopiah, Al Qur'an jadikan parcel ketika lebaran. Berikan ke satpam komplek atau tukang kebersihan komplek atau office boy dikantor. 1 parcel senilai 100ribu aja. Pahalanya bisa terus-terusan. InsyaAllah

Selalu siap jika dimintai tolong tenaga jika sedekah materi belum bisa kita lakukan

Bayar lebih ketika naik angkot yang supirnya kakek2 atau bapak tua

Kasih tips lebih buat ibu/abang ojek online kalo kira-kira jaraknya jauh dan juga kondisi mereka yg kira2 memprihatinkan (tua misalnya)

Rutin mensortir mainan anak-anak kita. Buy 1 give 1. Ketika beli mainan baru harus ada 1 mainan yang disedekahkan. Ajari dan ajak anak kita ketika memberi mainan tersebut ke temannya atau panti asuhan

Ketika makan di kaki lima ada pengemis atau anak terlantar beliin mereka seporsi seperti yang kita makan (mungkin sekitar 15ribuan seporsi nasi uduk ayam goreng atau roti bakar)

Buat Designer Grafis/ animator. Bantu bikin design poster Kajian/ bikin obb bumper buat video Kajian. Free

Buat Cameramen. Bantu ambil gambar pada saat Kajian. Untuk disebarluaskan di sosmed. Free juga dong

Buat para editor. Bantu ngedit video Kajian untuk disebar di sosmed or YouTube. Free pastinya

Catat poin yang penting-penting ketika ikut Kajian. Seminar parenting or seminar-seminar yg bermanfaat buat banyak orang. Lalu ketik. Sebar di Whatsapp juga sosmed lainnya

Ketika di bis/di angkot. Bayarin nenek-kakek yg keliatan kurang mampu. Suami istri yg buta :'(

Tawarkan temen kita yang searah. Jika kita bawa kendaraan. Ingat ini yg sesama jenkel nya yaa :) kalo beda jenkel bisa panjang urusannya kalo terus menerus

Beberapa bisa dilakukan dengan anak-anak kita. Biarkan anak-anak kita melihat kebaikan yang orang tuanya lakukan. Karena satu contoh perbuatan akan lebih efektif dari 100 nasehat. Semoga kebaikan-kebaikan ini selalu ada penerusnya hingga akhir jaman. Aamiin

Children see... Children do

Punya ilmu? Misal bisa gambar, bisa ngajar Al Qur'an/Iqra. Jago matematika. Suka dunia anak? Sesekali pas wiken dateng deh ke rumah singgah. Buka kelas. Kebayang happy nya anak-anak terlantar di ajarin sama kakak yang mumpunia
H di bidangnya. Sahabat saya graphic designer handal udah melakukan ini. Beliau ngajarin gambar anak-anak. Proud of u

Share status ini semoga jadi salah satu timbangan amal jariyah kita nanti. Aamiin

Segitu dulu. Mungkin yang lainnya mau menambahkan.

Semoga menginspirasi

#ayo_sedekah #sedekah_kreatif

Thursday 10 September 2015

Terbarkan Akhlak yg Mulia

14:22




Terbarkn Akhlak yg Mulia...
Krn Islam adlh agama akhlak..
💐 Cuplikan dari kajian berjudul Kran Kebaikan 💐


“Ada seorang Ustadz tinggal di suatu komplek (perumahan), beliau memiliki tetangganya nashrani, dan tetangga ini merupakan nashrani yang taat, setiap hari Ahad pergi ke gereja. Sering ketika sang Ustadz hendak berangkat mengajar mengisi pengajian bertemu dengan tetangganya tersebut yang hendak ke gereja, sang Ustadz membawa Al-Quran (dan Kitab) dan si tetangga membawa injil. Tak lupa sang Ustadz menyapa, “Selamat pagi pak?” Si tetangga pun menjawab, “Pagi Ustadz.” Mereka saling menyapa. Itu terjadi sekitar 1998. Ketika si nashrani itu sakit maka sang Ustadz mengunjunginya, ketika si tetangga terkena musibah rumahnya terkena angin puting beliung maka sang Ustadz mengajak jama’ah pengajiannya untuk membantu memperbaiki rumahnya.

Anak-anak dari tetangga tersebut juga merupakan aktivis gereja, yang putera gitaris dan yang puteri vokalis, sedangkan sang bapak rajin ke gereja. Dan setiap ada hari raya Umat Islam selalu mengucapkan selamat kepada Ustadz. Namun ketika ada hari raya nashrani maka sang Ustadz tidak pernah mengucapkan selamat, sang Ustadz selalu mengatakan, “Maaf pak, ajaran saya Islam melarang untuk mengucapkan selamat, tapi saya tetap menghormati bapak dan kita tetap bertetangga, dan saya senang bertetangga dengan bapak.” Si tetangga tidaklah tersinggung, dan hubungan tetangga tetap harmonis.

Ternyata diam-diam si bapak mempelajari Islam, diam-diam dia tertarik, membaca buku-buku tentang Islam, dan dia belajar dari perilakunya Ustadz (Hal ini sangat penting diperhatikan!! Jika ada orang belajar Islam dari perilaku kita kira-kira bagaimana? Apakah mereka akan tertarik atau malah lari?).

Pernah suatu ketika si bapak berkunjung ke rumah sang Ustadz, dan qadarullaah hujan deras. Maka sang Ustadz mengantarnya pakai mobil, ketika di mobil sang Ustadz memegang tangan si bapak yang sudah tua itu seraya berdo’a kepada Allaah (di dalam hati), “Yaa Allaah, Yaa Haadii, Wahai Allaah Yang Maha Memberi hidayah, berilah hidayah kepada hambaMu ini, bapak ini. (beliau terus berdo’a).” Maka ketika si bapak telah turun, sang Ustadz ini menangis sambil berdo’a. Tidak cuma itu, Ustadz pun ketika di Masjid tidak lupa berdo’a agar si bapak diberi hidayah oleh Allaah.

Sampai datang suatu ketika, sang Ustadz baru pulang dari Masjid, ternyata di depan pintu rumah sang Ustadz sudah menunggu bapak itu memakai peci, bapak itu langsung bicara, “Ustadz, bimbing saya untuk masuk ke dalam Islam.” Maka sang Ustadz pun senang sekali, dan merangkulnya, dan dibimbing. Kemudian beberapa hari kemudian Istri bapak itu, anak-anaknya, semua masuk Islam, pada tahun 2002.”

Pertanyaannya, sudahkah kita berbuat? Maka jadilah ‘Kran Kebaikan’.

- Sepenggal Kisah Dari ‘Kran Kebaikan’, Al-Ustadz Abdullah Zaen MA.
Diketik @Vila Bukit Tidar, Malang
24 Dzulqa’dah 1436 -

Tuesday 25 August 2015

CARA KAPITALISME MENGUASAI DUNIA

16:51

CARA KAPITALISME MENGUASAI DUNIA

Sistem ekonomi kapitalisme telah mengajarkan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya akan terwujud jika semua pelaku ekonomi terfokus pada akumulasi kapital (modal).

Mereka lalu menciptakan sebuah mesin “penyedot uang” yang dikenal dengan lembaga perbankan. Oleh lembaga ini, sisa-sisa uang di sektor rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan “disedot”.

Lalu siapakah yang akan memanfaatkan uang di bank tersebut? Tentu mereka yang mampu memenuhi ketentuan pinjaman (kredit) dari bank, yaitu: fix return dan agunan. Konsekuensinya, hanya pengusaha besar dan sehat sajalah yang akan mampu memenuhi ketentuan ini. Siapakah mereka itu? Mereka itu tidak lain adalah kaum kapitalis, yang sudah mempunyai perusahaan yang besar, untuk menjadi lebih besar lagi.

Nah, apakah adanya lembaga perbankan ini sudah cukup? Bagi kaum kapitalis tentu tidak ada kata cukup. Mereka ingin terus membesar. Dengan cara apa?

Yaitu dengan pasar modal. Dengan pasar ini, para pengusaha cukup mencetak kertas-kertas saham untuk dijual kepada masyarakat dengan iming-iming akan diberi deviden.

Siapakah yang memanfaatkan keberadaan pasar modal ini? Dengan persyaratan untuk menjadi emiten dan penilaian investor yang sangat ketat, lagi-lagi hanya perusahaan besar dan sehat saja yang akan dapat menjual sahamnya di pasar modal ini.

Siapa mereka itu? Kaum kapitalis juga, yang sudah mempunyai perusahaan besar, untuk menjadi lebih besar lagi. Adanya tambahan pasar modal ini, apakah sudah cukup? Bagi kaum kapitalis tentu tidak ada kata cukup. Mereka ingin terus membesar. Dengan cara apa lagi?

Cara selanjutnya yaitu dengan “memakan perusahaan kecil”. Bagaimana caranya? Menurut teori Karl Marx, dalam pasar persaingan bebas, ada hukum akumulasi kapital (the law of capital accumulations), yaitu perusahaan besar akan “memakan” perusahaan kecil. Contohnya, jika di suatu wilayah banyak terdapat toko kelontong yang kecil, maka cukup dibangun sebuah mal yang besar. Dengan itu toko-toko itu akan tutup dengan sendirinya.

Dengan apa perusahaan besar melakukan ekspansinya? Tentu dengan didukung oleh dua lembaga sebelumnya, yaitu perbankan dan pasar modal.
Agar perusahaan kapitalis dapat lebih besar lagi, mereka harus mampu memenangkan persaingan pasar. Persaingan pasar hanya dapat dimenangkan oleh mereka yang dapat menjual produk-produknya dengan harga yang paling murah. Bagaimana caranya?

Caranya adalah dengan mengusai sumber-sumber bahan baku seperti: pertambangan, bahan mineral, kehutanan, minyak bumi, gas, batubara, air, dsb. Lantas, dengan cara apa perusahaan besar dapat menguasai bahan baku tersebut? Lagi-lagi, tentu saja dengan dukungan permodalan dari dua lembaganya, yaitu perbankan dan pasar modal.

Jika perusahaan kapitalis ingin lebih besar lagi, maka cara berikutnya adalah dengan “mencaplok” perusahaan milik negara (BUMN).
Kita sudah memahami bahwa perusahaan negara umumnya menguasai sektor-sektor publik yang sangat strategis, seperti: sektor telekomunikasi, transportasi, pelabuhan, keuangan, pendidikan, kesehatan, pertambangan, kehutanan, energi, dsb. Bisnis di sektor yang strategis tentu merupakan bisnis yang sangat menjanjikan, karena hampir tidak mungkin rugi. Lantas bagaimana caranya?

Caranya adalah dengan mendorong munculnya Undang-Undang Privatisasi BUMN. Dengan adanya jaminan dari UU ini, perusahaan kapitalis dapat dengan leluasa “mencaplok” satu per satu BUMN tersebut. Tentu tetap dengan dukungan permodalan dari dua lembaganya, yaitu perbankan dan pasar modal.

Jika dengan cara ini kaum kapitalis sudah mulai bersinggungan dengan UU, maka sepak terjangnya tentu akan mulai banyak menemukan hambatan. Bagaimana cara mengatasinya?

Caranya ternyata sangat mudah, yaitu dengan masuk ke sektor kekuasaan itu sendiri. Kaum kapitalis harus menjadi penguasa, sekaligus tetap sebagai pengusaha.

Untuk menjadi penguasa tentu membutuhkan modal yang besar, sebab biaya kampanye itu tidak murah. Bagi kaum kapitalis hal itu tentu tidak menjadi masalah, sebab permodalannya tetap akan didukung oleh dua lembaga sebelumnya, yaitu perbankan dan pasar modal.

Jika kaum kapitalis sudah melewati cara-cara ini, maka hegemoni (pengaruh) ekonomi di tingkat nasional hampir sepenuhnya terwujud. Hampir tidak ada problem yang berarti untuk dapat mengalahkan kekuatan hegemoni ini. Namun, apakah masalah dari kaum kapitalis sudah selesai sampai di sini?

Tentu saja belum. Ternyata hegemoni ekonomi di tingkat nasional saja belumlah cukup. Mereka justru akan menghadapi problem baru. Apa problemnya?

Problemnya adalah terjadinya ekses produksi. Bagi perusahaan besar, yang produksinya terus membesar, jika produknya hanya dipasarkan di dalam negeri saja, tentu semakin lama akan semakin kehabisan konsumen. Lantas, kemana mereka harus memasarkan kelebihan produksinya? Dari sinilah akan muncul cara-cara berikutnya, yaitu dengan melakukan hegemoni di tingkat dunia.

Caranya adalah dengan membuka pasar di negara-negara miskin dan berkembang yang padat penduduknya. Teknisnya adalah dengan menciptakan organisasi perdagangan dunia (WTO), yang mau tunduk pada ketentuan perjanjian perdagangan bebas dunia (GATT), sehingga semua negara anggotanya akan mau membuka pasarnya tanpa halangan tarif bea masuk, maupun ketentuan kuota impornya (bebas proteksi).

Dengan adanya WTO dan GATT tersebut, kaum kapitalis dunia akan dengan leluasa dapat memasarkan kelebihan produknya di negara-negara “jajahan”-nya.

Untuk mewujudkan ekspansinya ini, perusahaan kapitalis dunia tentu akan tetap didukung dengan permodalan dari dua lembaga andalannya, yaitu perbankan dan pasar modal.

Jika kapitalis dunia ingin lebih besar lagi, maka caranya tidak hanya cukup dengan mengekspor kelebihan produksinya. Mereka harus membuka perusahaannya di negara-negara yang menjadi obyek ekspornya. Yaitu dengan membuka Multi National Coorporations (MNC) atau perusahaan lintas negara, di negara-negara sasarannya.

Dengan membuka langsung perusahaan di negara tempat pemasarannya, mereka akan mampu menjual produknya dengan harga yang jauh lebih murah. Strategi ini juga sekaligus dapat menangkal kemungkinan munculnya industri-industri lokal yang berpotensi menjadi pesaingnya.

Untuk mewujudkan ekspansinya ini, perusahaan kapitalis dunia tentu akan tetap didukung dengan permodalan dari dua lembaganya, yaitu perbankan dan pasar modal.

Apakah dengan membuka MNC sudah cukup? Jawabnya tentu saja belum. Masih ada peluang untuk menjadi semakin besar lagi. Caranya? Yaitu dengan menguasai sumber-sumber bahan baku yang ada di negara tersebut.

Untuk melancarkan jalannya ini, kapitalis dunia harus mampu mendikte lahirnya berbagai UU yang mampu menjamin agar perusahaan asing dapat menguasai sepenuhnya sumber bahan baku tersebut.

Contoh yang terjadi di Indonesia adalah lahirnya UU Penanaman Modal Asing (PMA), yang memberikan jaminan bagi perusahaan asing untuk menguasai lahan di Indonesia sampai 95 tahun lamanya (itu pun masih bisa diperpanjang lagi). Contoh UU lain, yang akan menjamin kebebasan bagi perusahaan asing untuk mengeruk kekayaan SDA Indonesia adalah: UU Minerba, UU Migas, UU Sumber Daya Air, dsb.

Menguasai SDA saja tentu belum cukup bagi kapitalis dunia. Mereka ingin lebih dari itu. Dengan cara apa? Yaitu dengan menjadikan harga bahan baku lokal menjadi semakin murah. Teknisnya adalah dengan menjatuhkan nilai kurs mata uang lokalnya.

Untuk mewujudkan keinginannya ini, prasyarat yang dibutuhkan adalah pemberlakuan sistem kurs mengambang bebas bagi mata uang lokal tersebut. Jika nilai kurs mata uang lokal tidak boleh ditetapkan oleh pemerintah, lantas lembaga apa yang akan berperan dalam penentuan nilai kurs tersebut?

Jawabannya adalah dengan Pasar Valuta Asing (valas). Jika negara tersebut sudah membuka Pasar Valasnya, maka kapitalis dunia akan lebih leluasa untuk “mempermainkan” nilai kurs mata uang lokal, sesuai dengan kehendaknya. Jika nilai kurs mata uang lokal sudah jatuh, maka harga bahan-bahan baku lokal dijamin akan menjadi murah, kalau dibeli dengan mata uang mereka.

Jika ingin lebih besar lagi, ternyata masih ada cara selanjutnya. Cara selanjutnya adalah dengan menjadikan upah tenaga kerja lokal bisa menjadi semakin murah. Bagaimana caranya? Yaitu dengan melakukan proses liberalisasi pendidikan di negara tersebut. Teknisnya adalah dengan melakukan intervesi terhadap UU Pendidikan Nasionalnya.

Jika penyelenggaraan pendidikan sudah diliberalisasi, berarti pemerintah sudah tidak bertanggung jawab untuk memberikan subsidi bagi pendidikannya. Hal ini tentu akan menyebabkan biaya pendidikan akan semakin mahal, khususnya untuk pendidikan di perguruan tinggi. Akibatnya, banyak pemuda yang tidak mampu melanjutkan studinya di perguruan tinggi.

Keadaan ini akan dimanfaatkan dengan mendorong dibukanya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak-banyaknya. Dengan sekolah ini tentu diharapkan akan banyak melahirkan anak didik yang sangat terampil, penurut, sekaligus mau digaji rendah. Hal ini tentu lebih menguntungkan, jika dibanding dengan mempekerjakan sarjana. Sarjana biasanya tidak terampil, terlalu banyak bicara dan maunya digaji tinggi.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, cara-cara hegemoni kapitalis dunia di negara lain ternyata banyak mengunakan intervesi UU. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan, kecuali harus dilengkapi dengan cara yang lain lagi. Nah, cara inilah yang akan menjamin proses intervensi UU akan dapat berjalan dengan mulus. Bagaimana caranya?

Caranya adalah dengan menempatkan penguasa boneka. Penguasa yang terpilih di negara tersebut harus mau tunduk dan patuh terhadap keinginan dari kaum kapitalis dunia. Bagaimana strateginya?

Strateginya adalah dengan memberikan berbagai sarana bagi mereka yang mau menjadi boneka. Sarana tersebut, mulai dari bantuan dana kampanye, publikasi media, manipulasi lembaga survey, hingga intervesi pada sistem perhitungan suara pada Komisi Pemilihan Umumnya.

Nah, apakah ini sudah cukup? Tentu saja belum cukup. Mereka tetap saja akan menghadapi problem yang baru. Apa problemnya?

Jika hegemoni kaum kapitalis terhadap negara-negara tertentu sudah sukses, maka akan memunculkan problem baru. Problemnya adalah “mati”-nya negara jajahan tersebut. Bagi sebuah negara yang telah sukses dihegemoni, maka rakyat di negara tersebut akan semakin miskin dan melarat. Keadaan ini tentu akan menjadi ancaman bagi kaum kapitalis itu sendiri. Mengapa?

Jika penduduk suatu negeri itu jatuh miskin, maka hal itu akan menjadi problem pemasaran bagi produk-produk mereka. Siapa yang harus membeli produk mereka jika rakyatnya miskin semua? Di sinilah diperlukan cara berikutnya.

Agar rakyat negara miskin tetap memiliki daya beli, maka kaum kapitalis dunia perlu mengembangkan Non Government Organizations (NGO) atau LSM. Tujuan pendirian NGO ini adalah untuk melakukan pengembangan masyarakat (community development), yaitu pemberian pendampingan pada masyarakat agar bisa mengembangkan industri-industri level rumahan (home industry), seperti kerajinan tradisionil maupun industri kreatif lainnya. Masyarakat harus tetap berproduksi (walaupun skala kecil), agar tetap memiliki penghasilan.

Agar operasi NGO ini tetap eksis di tengah masyarakat, maka diperlukan dukungan dana yang tidak sedikit. Kaum kapitalis dunia akan senantiasa men-support sepenuhnya kegiatan NGO ini. Jika proses pendampingan masyarakat ini berhasil, maka kaum kapitalis dunia akan memiliki tiga keuntungan sekaligus, yaitu: masyarakat akan tetap memiliki daya beli, akan memutus peran pemerintah dan yang terpenting adalah, negara jajahannya tidak akan menjadi negara industri besar untuk selamanya.

Sampai di titik ini kapitalisme dunia tentu akan mencapai tingkat kejayaan yang nyaris “sempurna”. Apakah kaum kapitalis sudah tidak memiliki hambatan lagi? Jawabnya ternyata masih ada. Apa itu? Ancaman krisis ekonomi. Sejarah panjang telah membuktikan bahwa ekonomi kapitalisme ternyata menjadi pelanggan yang setia terhadap terjadinya krisis ini.

Namun demikian, bukan berarti mereka tidak memiliki solusi untuk mengatasinya. Mereka masih memiliki jurus pamungkasnya. Apa itu?

Ternyata sangat sederhana. Kaum kapitalis cukup “memaksa” pemerintah untuk memberikan talangan (bailout) atau stimulus ekonomi. Dananya berasal dari mana? Tentu akan diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sebagaimana kita pahami bahwa sumber pendapatan negara adalah berasal dari pajak rakyat. Dengan demikian, jika terjadi krisis ekonomi, siapa yang harus menanggung bebannya. Jawabnya adalah: rakyat, melalui pembayaran pajak yang akan terus dinaikkan besarannya, maupun jenis-jenisnya.

Bagaimana hasil akhir dari semua ini? Kaum kapitalis akan tetap jaya dan rakyat selamanya akan tetap menderita. Dimanapun negaranya, nasib rakyat akan tetap sama. Itulah produk dari hegemoni kapitalisme dunia.

Oleh: Dwi Condro Triono, Ph.D

Monday 24 August 2015

19:57
MY Night (Muslim Youth Night) RISKA (Remaja Islam Sunda Kelapa) proudly presents:

🇮🇩📢Spesial Hari Kemerdekaan!!🇮🇩📢

"Selagi Muda, Bermakna Bagi Bangsa"

Masa depan bangsa ditentukan oleh para pemuda bangsa ini. Apakah kamu sudah mulai menjadi bagian yg akan menentukan masa depan bangsa?

Sabtu - Minggu,
29-30 Agustus 2015
Pukul 15:30 - Selesai
🏠Masjid Agung Sunda Kelapa

🇮🇩Workshop "Optimalisasi Potensi jadi Sumber Pendapatan"
Oleh :
-Citra Indah Lestari (Owner of October 18th Handmade Watch Strap)

🇮🇩Kajian "Optimalisasi Potensi Sejak Dini"
Oleh: Abdarrahman Rachadi (Ketua Jawara Muamalah)
 (Jaringan Wirausaha & Masyarakat Pengguna Dinar Dirham utk Muamalah)
⭐SPECIAL GUEST STARS⭐

Talkshow:
TEUKU WISNU & FEBRIANTI ALMEERA (Kak Pepew)

Seminar "Apakah Kita Terlalu Kecil utk Melakukan Kontribusi Besar?"
JAMIL AZZAINI (Motivator SuksesMulia)

🇮🇩Tausiyah "Menjadi Muslim yg Sukses dan Bermakna utk Bangsa"
Oleh: Ustad Arifin Jayadiningrat

🔖FREE HTM!
☕🍕FREE Snack and Coffee Break!

For Further Information,
FB : Remaja Islam Sunda Kelapa
Twitter : @MYNightRISKA @riskamenteng
Instagram : riskamenteng
Web : www.riska.or.id

CP:
0898-8161-398 (Hendry)
0818-354-477 (Astri)
--------------------------------------------------
Divisi Humas

Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA)




FOLLOW @ INSTAGRAM

About Us

Recent

Random